BAHAYA!!! KOMUNIS Bangkit Kembali Di Indonesia


Berita Islam - Mantan Aster Kasad Mayjen TNI Purn Prijanto menyuarakan keprihatinannya, “Komunisme sedang lakukan rekonsolidasi secara serius dan terencana di Indonesia,”

“Bagi saya hanya satu kalimat yang paling tepat, jangan pernah beri peluang untuk komunis berkuasa di Indonesia,” tandasnya.

Lebih jauh, Prijanto mengatakan, istilah petugas partai yang disampaikan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri kepada Jokowi juga dinilai modus komunisme. Sebab, istilah petugas partai mirip dengan pekerja partai yang pernah disuarakan tokoh PKI DN Aidit.

Militer Indonesia masih tetap menyimpan kekhawatiran dengan dua peristiwa yang terjadi yaitu ‘Affairs Madiun’ tahun l948, yang memakan korban tidak sedikit, terutama di daerah Madiun. Kemudian, peristiwa tahun l965, pemberotakan PKI, di mana 7 orang jenderal di bunuh oleh kader-kader komunis (PKI) dan Gerwani, dan mayatnya dimasukkan ke sumur Lubang Buaya. Ini tidak mudah dihapus trauma di kalangan militer Indonesia.

Sekarang terjadi kolaborasi antara kader-kader komunis yang sudah menyusup di PDIP dengan kalangan Katolik yang memiliki ideologi ‘Theologi Pembebasan’ yang diadopsi dari Amerika Latin, dan bermuara di Tim Sukses Jokowi. Maka, sekarang Tim Sukses terus menggelindingkan dan menggelorakan tentang idiom atau kata ‘kerakyatan’.

Indikasi bangkitnya kembali komunisme dan PKI ini, sangat kentara dengan berbagai aktivitas mereka yang terang-terangan dan terbuka. Seperti dalam masa kampanye Pilpres, ada beberapa peristiwa yang dapat dinilai sebagai indikasi bangkitnya komunisme alias PKI di Indonesia.

Cina memiliki 10 juta kader komunis yang menggenggam negara yang berpenduduk 1,5 miliar. Tidak ada kekuatan di dunia memiliki kemampuan yang begitu besar, secara ideologi dan pendukung ideologi kemunisme, kecuali Cina. Sekarang Cina menjadi satu-satunya super-power di dunia, dan dibangun diatas landasan ideologi komunisme.
Inilah masalah yang bakal dihadapi masa depan dunia secara global. Kekuatan Cina, dan kekuatan militernya, serta kader-kader komunisme yang militant.

Sumber: Nahimunkar, Sindonews