Jodoh dan Rezeki, Takdir Allah Atau Usaha Sendiri ?


Sabar saja, jodoh pasti akan datang sendiri jika sudah waktunya. Ungkapan ini cukup menentramkan hati, meski belum juga menemukan seorang pendamping dalam hidup. Menyakini kalimat ini adalah cara paling ampuh untuk menenangkan diri sebagian orang. Sama halnya dengan jodoh yang yakini telah ditentukan oleh Allah semenjak manusia belum diciptakan dan telah di tulis di lauhul mahfudz, rezeki pun dianggap telah lama di gariskan oleh yang maha kuasa.

Namun ini sering kali merancukan kepahaman umat islam dengan konsep takdir itu sendiri. Sebagian orang beranggapan karena jodoh dan rezeki seseorang sudah ditetapkan oleh Allah SWT, maka apapun yang terjadi kita tidak bisa mengubah peroleh rezeki dan jodoh tersebut. Dengan kata lain, sehebat apapun usaha kita mencari rezeki, jika Allah mentakdirkan kita miskin sebelum lahir maka miskin juga yang kita dapatkan. Sebaliknya jika Allah sudah mentakdirkan kaya, semalas apapun kita juga akan kaya. Benarkah anggapan tersebut ? Jika tidak, lalu rezeki dan jodoh itu takdir Allah ataukah karena usaha kita sendiri ? Berikut penjelasannya untuk anda.

Takdir Ada Dua Macam

Takdir itu ada dua macam yaitu takdir mutlak dan takdir ikhtiar. Takdir mutlak adalah takdir yang sudah menjadi ketentuan Allah kita sebagai manusia hanya bisa menerimanya sedangkan takdir ikhtiar yaitu takdir yang memang bisa diperoleh dengan jalan ikhtiar atau usaha yang sungguh-sungguh. Hal tersebut di perjelas dalam firman Allah yang artinya: "Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan (yang ditakdirkan pada) suatu kaum sebelum mereka (berusaha) mengubah keadaan (yang ditakdirkan pada) diri mereka sendiri." (Qs. Ar-Ra'du: 11)

Dari ayat tersebut jelas bahwa Allah SWT mendorong hamba-hambanya untuk berusaha mengubah keadaanya, bukan hanya meminta dan berdoa. Selain itu Allah juga memerintahkan hamba-hambanya untuk mencari kenikmatan dan kebahagiaan duniawi dan akhirat. Dan jangan meninggalkan salah satunya karena keduanya memang pembentuk keseimbangan yang harmonis serta saling mendukung dan mempengaruhi. Seperti dalam firman Allah SWT yang artinya: "Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari duniawi dan berbuat baiklah sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan." (QS. Al Qashash: 77)

Rezeki Bukan Takdir Mutlak

Maka bagi seseorang yang menganggap rezekinya sudah ditetapkan sejak sebelum mereka lahir, jadi usaha tidak punya peranan disini. Jelas bahwa anggapan tersebut adalah anggapan yang tidak benar karena kenyataannya disekitar kita menunjukkan bahwa besar kecil rezeki seseorang dipengaruhi oleh usaha yang dia lakukan. Meskipun belum tentu usaha yang dilakukan memberikan hasil yang diharapkan karena banyak faktor yang terlibat dalam mencari sebuah hasil. Namun yang jelas, rezeki seseorang bukanlah takdir mutlak yang ditetapkan sebelum kelahirannya.

Seringkali sebagian orang menganggap dan terjebak pada pemahaman yang keliru bahwa Allah menetapkan takdir tanpa dipengaruhi usaha. Sementara Allah berfirman, justru Allah akan menetapkan takdir setelah kita melakukan usaha dalam urusan dunia maupun akhirat tidak ada yang diberikan secara cuma-cuma tanpa usaha. Namun masih ada saja orang yang berpendapat, Allah kan maha pemurah dan maha berkehendak, jika dia menghendaki kita mendapat rezeki ya pasti dapat meski pun tanpa berusaha. Keyakinan seperti ini sebenarnya menyalahi sunatullah, karena Allah tidak mengajari demikian. Allah SWT mengajari kita untuk berusaha barulah Allah membantu dengan kemurahannya dengan tidak pandang bulu. Jika kita mengejar dunia maka Allah akan memberikannya, begitu pula jika kita mengejar akhirat juga akan diberikan kesuksesan akhirat dan jika kita mengejar keduanya juga akan diberikan keduanya.

Jodoh Bukan Takdir Mutlak

Dalam hal jodoh tidak jauh berbeda, memang sering kali kita mendengar ungkapan "Kalau memang jodoh tak akan lari kemana". Namun ini sungguh tidak mendidik, ungkapan ini seakan-akan mengatakan bahwa jodoh itu tidak perlu dicari dan diusahakan karena nanti akan datang sendiri. Padahal kenyataannya tidak demikian, orang yang tidak berusaha mencarinya maka tidak akan bertemu dengan jodohnya dan orang yang tidak berusaha mencari jodoh yang baik maka akan bertemu dengan jodoh yang buruk. Allah SWT memang menyuruh kita untuk berusaha, termasuk dalam hal mencari pasangan hidup. Kata jodoh dan berjodoh itu pun tidak  pernah ditemukan dalam Al-Qur,an. Perjodohan adalah sebuah pilihan bukan sebuah ketetapan yang harus kita terima.

Kita harus menyadari segala yang kita dapatkan memang harus diawali dengan perjuangan. Bahkan sekalipun jodoh yang kabarnya sudah ditakdirkan tak seharunya kita menunggu dalam diam, karena moment menunggu itu selayaknya bisa dimanfaatkan. Bertumbuh jadi pribadi yang lebih baik setiap harinya adalah kewajiban, karena apakah jodoh itu baik atau tidak semua bergantung pada ikhtiar kita. Kita selayaknya mengukur diri jadi kita ingin mendapatkan pasangan hidup yang terbaik yang dipilihkan oleh Allah, maka kita juga harus intropeksi dan memperbaiki diri. Terus menambah iman dan taqwa agar Insya Allah sesuai dengan jodoh yang Allah kehendaki.